Authors: Amira Alanza

In Kumpulan Puisi

By Aglitera Administrator

Jam dinding menunjukkan pukul 12 siang, ibu belum juga datang. Kuputuskan untuk pergi mencari ibu di pasar Wahd, tempat dimana ibu biasa berjualan.

Authors:

In Kumpulan Puisi

By Aglitera Administrator

“Abah Imam yang saya kenal adalah kyai yang sangat kuat memegang prinsip. Kyai yang sangat ketat menjaga syari’at meski tetap lentur dalam implementasinya.

Authors: Kelvin , Irfan Anugrah , Syaiful Adli

In Kumpulan Puisi

By Aglitera Administrator

Kelvin, pernah mewakili Kabupaten Lima Puluh Kota dalam ajang Gala Kreatifitas Siswa Nasional Sumatera Barat bidang sinopsis cerpen pada usia 11 tahun, menjuarai lomba cipta baca puisi perjuangan PDRI, Lima Puluh Kota 2012, juara harapan baca puisi FLS2N SMA Lima Puluh Kota 2013.

Authors: Jhon Rivel Purba

In Kumpulan Puisi

By Aglitera Administrator

Semua yang kau jalani akan menjadi akhir Tiba hati melalui sebuah duka Kabut malam menemani kesepianku Entahlah semua akan berakhir Sampai Kapan….

Authors: Lintang Panjer Sore

In Kumpulan Puisi

By Aglitera Administrator

Masihkah akan ada kata ''mengeluh'' dalam keputusasaan demi hidup yang harus aku nikmati laksana putaran roda sesungguhnya, hidup adalah cinta, kasih di mana keduanya harus mengalir entah  melawan atau sebaliknya pada arus ''nafsu'' diri. pada gelombang kelahiran,kematian lalu segala yang kumiliki hidup dalam satu muara rantau.

Authors: Arind Reza

In Kumpulan Puisi

By Aglitera Administrator

Kapan terakhir kali lagu terasa semerdu ini, Bu? Apakah ketika adzan tiba ketika perut kecilku setengah meronta? Atau saat air mata kita tergenang disaksikan Indonesia Raya?

Authors: Sri Asih

In Kumpulan Puisi

By Aglitera Administrator

Usah risau, anakku! Sayapku telah mekar lebar Dan berakar Aku akan bisa mencakar belukar Bulu-buluku 'kan mengayunku Ke angkasa raya

Authors: Dhaifina F. Hajidah

In Kumpulan Puisi

By Aglitera Administrator

“Mencintaimu adalah puisi,” kataku suatu senja. Tiba-tiba angin mendesau sunyi Matahari gugur cahaya Lama sejak aku berpuisi Ilalang menculik punggungmu Aku meracik kesepian lalu melahapnya sendiri Aku meracik kesepian lalu melahapnya sendiri

Authors: Alya , Andina , Elsan , Iqbal , Saadah

In Kumpulan Puisi

By Aglitera Administrator

Karena kau seperti awan mendung itu dengan langir semakin lindap Menggapainya, Itu adalah mimpi Bagai aku menggenggammu Angin, aku setia (Alya Fauzia K)