logo
Silakan Login untuk berbelanja. jika anda belum terdaftar menjadi member , silahkan daftar terlebih dahulu

Bagaikan Elang; Sebuah Kisah buat Calon Imam Putriku

Bagaikan Elang; Sebuah Kisah buat Calon Imam Putriku
Penulis : ayahulan
ISBN : Dalam proses
Tebal : 263 Halaman
Harga :

Rp.80.000,00

Penerbit : Phoenix Publisher


Kenangan kedua berasal dari majalah. Ai’, panggilan untuk ayah, suka berlangganan majalah dan koran. Salah satunya adalah majalah mingguan Zaman. Pada salah satu halamannya, majalah ini secara rutin menerbitkan sajak atau puisi yang dikirim oleh penyair pemula, bahkan ada yang sudah kawakan, dari seluruh negeri. Beberapa kali Zaman memberi bonus berupa bundel sajak. Yang paling teringat dan lembarannya aku tempel di balik dinding lemari adalah puisi Tentang Anak karya Kahlil Gibran dan Nasihat Elang kepada Anaknya karya Dr. Muhammad Iqbal. Dua puisi itu begitu membekas. Yang satu berbicara tentang pengasuhan dan yang lain tentang ketangguhan. Saking terkesannya, ketika membuat buku tentang aktivitas pengasuhan anak, puisi Kahlil Gibran menjadi ide dan rujukan. Saat menyelesaikan buku itu, sudah mulai terbayang untuk membuat buku lain yang terinspirasi dari puisi Dr. Muhammad Iqbal. Buku yang terinspirasi dari sifat elang dalam puisi Iqbal ini sekarang sedang berada di tangan Anda. Jika buku yang terinspirasi dari Gibran berkisah tentang pengalaman dan belajar dari anak-anak, buku Bagaikan Elang—Sebuah Kisah buat Calon Imam Putriku berisi tentang gagasan, permohonan, dan harapan seorang ayah kepada calon pendamping putrinya.

 

Ide untuk menulis buku ini tercetus saat menyaksikan seorang teman yang memberi nasihat pernikahan kepada seorang laki-laki yang (baru saja) menjadi suami putrinya. Jika teman menyampaikan nasihatnya secara lisan, nasihat dalam buku ini dinarasikan dalam bentuk kisah agar tidak terkesan menggurui. Kisah tersebut terbagi dalam beberapa bab yang membahas karakter-karakter yang diharapkan melekat pada seorang laki-laki sebagai suami, ayah, dan pemimpin keluarga. Seperti judulnya, karakter itu merujuk pada sifat elang yang dihubungkan dengan konsep fitrah ayah bunda dari almarhum Ustaz Harry Santosa, ide ayah peradaban dari Ustaz Adriano Rusfi, ceramah-ceramah keayahan oleh Ustaz Bendri Jaisyurrahman, paparan dr. Aisah Dahlan, dan gagasan tentang perencanaan keluarga dari Mas Dodik, punggawa Padepokan Margosari. Bahasan karakter dalam tiap bab ini terinspirasi dari karya Jack Trout—salah satu guru marketing dunia—yang menceritakan konsep pemasaran dalam buku A Genie’s Wisdom: A Fable of How a CEO Learned to be a Marketing Genius. Kisah-kisah jenakanya mampu membuat konsep pemasaran yang rumit menjadi lebih mudah dipahami. Jack Trout memilah pokok bahasan pemasaran satu per satu dengan menggunakan kisah fabel dengan tokoh jin dan seorang CEO. Seperti pada buku Jack Trout, buku ini pun memilah bahasan karakter seorang (calon) suami atau kepala rumah tangga dalam tiap bab dalam bentuk kisah. Mudah-mudahan dengan membahas satu demi satu karakter dengan gaya bercerita, pesan dalam buku ini tersampaikan dengan mudah.

 

Buku ini termasuk kategori fiksi, tepatnya genre slice of life. Tokoh-tokoh yang disebutkan dalam kisah ini— kecuali Gilang dan Hilman—adalah sosok nyata, meskipun nama aslinya sudah diubah dan institusi yang berkaitan dengan profesi mereka telah dimodifikasi. Beberapa tempat, urutan waktu, dan alur cerita jugaberasal dari kejadian nyata bercampur dengan fiksi sesuai dengan imajinasi penulis.



Review