SELIPAT PAGI DAN SEUTAS CERMIN

Pagi menyeruak diam-diam, angin mati.
Alia bangkit, hatinya bergumam, Sombongnya aku berkata tak pernah melupakan-Mu, padahal sejatinya aku baru saja mengenal-Mu. Baru saja, ya Allah ... Itupun karena Engkau yang menghampiri. Dalam diamku, dalam ketidaktahuanku, dalam pencarianku. Saat aku tertatih, Engkau berlari memelukku. Yaa Allah ....

“Tulisan ini telah telak menyerang angkuh. Betapa besar khilaf diri, manakala "bisa" telah diakui hak milik, padahal sesungguhnya tiada kekuatan jika tidak bersama-Nya.”
(Winny Widyawati – blogger, tinggal di Bogor)
***
“Membaca tulisan ini, aku sampai pada kesadaran, bahwa dalam jaga sebenarnya kita belum tentu terjaga. Terima kasih, Ani, untuk tulisan yang isinya menukik sampai di kedalaman.”
(Sokanindya Pratiwi W. – Penyair, tinggal di Lhokseumawe)
***
“Membaca bait demi bait, hati bergetar terbawa alur ceritanya. Tulisan yang membuat saya merenung.“
(Latifah Hizboel – Penulis, tinggal di Jakarta)
***
“Ada gerak yg menuntunku tanpa terpaksa. aku menikmati dan tak ingin berhenti membacanya.”
(Ivan Kavalera – Penulis, asal Bulukumba)

Review

Produk Sejenis

1. FROG RINGS
2. Memori Biru Mahardika
3. Halaqah Cinta
4. PETUALANGAN FATA DI KERAJAAN UTARA
5. ELANG DAN MATAHARI
6. KURIR KEMATIAN